Ahlan Wa Sahlan,,
selamat datang di blog saya yang penuh dengan beragam kejutan,,hahaha
yang penting heppi

Kamis, 25 November 2010

Ya Arham al-Rahimin (O Most Merciful!) from Mawlid with Habib Munzir al-...

Majelis Rasulullah (Shollu A'laa Nuuri Ahmad)

kenapa masyarakat yang tinggal di lereng gunung merapi enggan mengungsi

Kesadaran akan risiko (Risk Awareness)

Kesadaran akan risiko adalah suatu pengakuan bahwa risiko merupakan bagian yang terintegrasi dalam kehidupan manusia. Kita tidak dapat mencegah terjadinya gempa bumi, tsunami atau letusan gunung berapi, tetapi kita dapat menghindari atau meminimalisasi dampak dari terjadinya bencana alam itu atas kita dengan cara menyadari benar-benar bahwa risiko terjadinya gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi merupakan risiko yang mau tidak mau harus siap kita hadapi setiap saat selama kita tinggal di Indonesia.
Selain itu juga, Indonesia memiliki sekitar 400 gunung api dimana sekitar 100 diantaranya aktif.
Pemerintah telah mempersiapkan sirene di pos-pos pengamatan gunung Merapi untuk menginformasikan kepada warga akan adanya awan panas dan lahar dingin yang keluar dari erupsi gunung Merapi.

Namun, peralatan-peralatan dengan teknologi mutakhir tidak akan dapat meminimalisasi jatuhnya korban jiwa tanpa adanya kesadaran akan risiko (risk awareness) dan budaya sadar risiko (risk culture) pada warga yang berada di daerah rawan bahaya. 

Faktor lainnya yang menyebabkan warga yang ada dalam zona bahaya tidak mau segera mengungsi adalah adanya keyakinan masyarakat bahwa daerah dimana mereka tinggal tidak akan terkena dampak letusan gunung Merapi.

Contohnya penduduk di desa Kinahrejo, kabupaten Sleman, merasa yakin dan optimis bahwa mereka akan senantiasa terhindar dari ancaman letusan gunung Merapi. Selama ini, desa ini selalu luput dari ancaman lahar panas Merapi. Tapi, apa yang terjadi ? Desa yang terletak 4 km dari puncak gunung Merapi ini luluh lantak terkena terpaan awan panas pada 26 Oktober 2010. 31 orang tewas.

Ratusan warga di kecamatan Selo kabupaten Boyolali juga menolak untuk diungsikan. Mereka bersikeras tidak mau meninggalkan rumah lantaran merasa yakin daerahnya tidak akan terkena dampak letusan gunung Merapi. Padahal, jarak tempat tinggal mereka dengan puncak gunung hanya sekitar 6 km. “Sejak dulu, daerah kami belum pernah terkena lahar atau awan panas Merapi. Daerah kami aman dan kami tidak mau mengungsi.”
kesimpulan yang dapat kita ambil adalah karena faktor kesadaran akan resiko (Risk Awareness) serta faktor keyakinan yang membuat warga sekitar lereng gunung merapi merasa daerah yang mereka tempati aman karena sejak dahulu daerah tersebut tidak pernah terkena luncuran awan panas (wedhus gembel).
huallahhualam.