Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha, yang dalam bahasa inggris adalah
entrepreneurship artinya adalaha wirausaha. Kewirausahaan adalah suatu sikap,
jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan
berguna bagi dirinya dan orang lain. Sedangkan orang yang melakukan wkegiatan
kewirausahaan adalah seorang wirausahawan. Wirausahawan adalah seseorang yang
bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan
usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Seorang wirausahawan harus memiliki
kunci penting sebelum melakukan kegiatan kewirausahaan. Kunci penting seorang
wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi
melalui inovasi dan kreativitas.
Berikut ini adalah
karakteristik dari kewirausahaan menurut david Mc Clelland dan karakteristik
wirausahaan yang sukses dengan n Ach Tinggi :
·
Karakteristik Wirausahawan Menurut
McClelland :
·
Keinginan untuk berprestasi
·
Keinginan untuk bertanggung jawab
·
Preferensi kepada resiko-resiko menengah
·
Persepsi kepada kemungkinan berhasil
·
Rangsangan oleh umpan balik
·
Aktivitas energik
·
Orientasi ke masa depan
·
Keterampilan dalam pengorganisasian
·
Sikap terhadap uang
Karakteristik
wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
·
Kemampuan inovatif
·
Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
·
Keinginan untuk berprestasi
·
Kemampuan perencanaan realistis
·
Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
·
Obyektivitas
·
Tanggung jawab pribadi
·
Kemampuan beradaptasi
·
Kemampuan sebagai pengorganisasi dan
administrator
Sedangkan menurut David
Mc Clelland kebutuhan yang adapt mempengaruhi suatu pencapaian dalam tujuan
ekonomi ada 3, yakni sebagai berikut :
1.
Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH
adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai
prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi
menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik
dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2.
Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan
untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat
untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan
keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap
persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang
tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang
tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi
karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam
bekerja atau mengelola organisasi.
3.
Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan
akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat
orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa
tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Dalam kewirausahaan biasanya
sumber-sumber gagasan peluang usaha baru bisa muncul ketika :
·
Hobi atau kesenangan pribadi
·
Mengamati kecenderungan-kecenderungan
·
Mengamati kekurangan-kekurangan produk
dan jasa yang ada
·
Mengapa tidak terdapat ?
·
Kegunaan lain dari barang-barang biasa
·
Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Lalu unsur-unsur dalam
menganalisa pulang pokok adalah sebagai berikut :
·
Biaya tetap
·
Biaya variabel
·
Biaya total
·
Pendapatan total
·
Keuntungan
·
Kerugian
·
Titik pulang pokok
Dalam kewirausahaan
hal-hal dalam pembagian sering kali menjadi perebutan antar pelaku wirausahaan,
berikut penjelasan dari pembagian dalam bentuk kepemilikan :
Bentuk kepemilikan
perusahaan :
·
Pemilikan tunggal / perseorangan (firma)
:
§ Dimiliki
dan dijalankan oleh 1 orang
§ Pemilik
tidak perlu membagi laba
·
Kongsi :
§ Ada
perjanjian tertulis
§ Dimiliki
2 orang atau lebih
§ Umur
perusahaan terbatas
Pelaku
kewirausahaan dalam hal ini perusahaan dewasa ini telah cukup banyak
menggunakan jasa psikolog untuk membantu merekan menyeleksi tenaga kerja.
Penggunaan pemeriksaan psikologis atau psikotes mulai banyak dikenal pada
permulaan tahun 60-an. Di Indonesia proses penerimaan tenaga kerja berlangsung
dalam 2 tahapan yang besar yaitu pencarian calon tenaga kerja dan seleksi calon
tenaga kerja.
1.
Tahap pencarian calon tenaga kerja.
Pada
tahap ini diusahakan agar jumlah calon tenaga kerja terkumpul cukup banyak
sehingga dapat dilakukan seleksi yang baik. Makin banyak calon tenaga kerja,
makin banyak kemungkinan mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi persyaratan
perusahaan. Pencarian calon tenaga kerja dilakukan melalui :
a.
Iklan
b.
Pendekatan langsung ke sekolah-sekolah
atau lembaga pendidikan.
c.
Para tenaga kerjanya sendiri yang
mengajukan kenalan atau anggota keluarganya yang dapat mereka jamin ‘kebaikan’
pekerjaan mereka.
d.
Pencari kerja melamar sendiri ke
perusahaan-perusahaan.
2.
Tahap seleksi calon tenaga kerja
Proses
seleksi calon tenaga kerja diperusahaan di Indonesia bervariasi.
Namun secara garis besar seleksi berlangsung sesuai dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut :
a.
Seleksi surat-surat lamaran
b.
Wawancara awal.
c.
Ujian, psikotes, wawancara. Tahap ini
dapat dibagi dalam 3 subtahap yaitu
1. ujian:
calon mendapat ujian tertulis tentang pengetahuan dan keterampilannya dengan
pekerjaan yang dilamar.
2. psikotes:
calon dievaluasi secara psikologi, yang meliputi pemberian tes psikologi secara
kelompok atau klasikal dan secara perorangan dan wawancara.
3. wawancara:
calon diwawancarai oleh pemimpin unit kerja yang memerlukan tenaganya. Disini
calon diwawancarai oleh atasan dari jabatan yang akan ia duduki jika diterima.
Atasan dapat melihat sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang telah
dimiliki calon tentang pekerjaan yang ia lamar. Dalam tahap tiga ini dapat
terjadi bahwa para calon mengikuti semua subtahap atau hanya mengikuti subtahap
berikutnya kalau dinilai memuaskan pada subtahap sebelumnya.
d.
Penilaian akhir. Pada tahap ini
hasil-hasil dari tahap sebelumnya dinilai secara keseluruhan untuk sampai
diambil keputusan akhir calon mana yang akan diterima atau
ditolak. Para calon yang diterima kemudian diminta untuk dites
kesehatan umumnya. Hasil tes kesehatan ini dan hasil-hasil dari tahapan
sebelumnya kemudian digunakan sebagai dasar penerimaan atau penolakan calon.
e.
Pemberitahuan dan wawancara akhir. Hasil
penilaian pada tahap 4 diberitahukan kepada para calon. Wawancara akhir
dilakukan pada calon yang diterima, kemudian diterangkan tentang berbagai
kebijakan, terutama yang menyangkut kebijakan dalam bidang SDM, seperti gaji
dan imbalan lainnya. Jika calon tenaga kerja menyetujuinya, ia dapat diterima
pada perusahaan.
f.
Penerimaan. Dalam tahap ini para calon
tenaga kerja mendapat surat keputusan diterima kerja pada perusahaan
dengan berbagai persyaratan kerja. Ada kalanya tenaga kerja diminta untuk
menandatangani sebuah kontrak kerja.
Sedangkan
untuk para karyawan baru, para karyawan baru yang telah selesai menjalankan
program seleksi harus segera mendapatkan tempat pekerjaan yang sesuai dengan
bakat dan keahlian yang dimilikinya. Salah satu fungsi MSDM untuk mengurus hal
ini adalah placement atau penempatan karyawan.
Penempatan
karyawan berarti mengalokasikan para karyawan pada posisi kerja tertentu, hal
ini khusus terjadi pada karyawan baru. Kepada para karyawan lama yang telah
menduduki jabatan atau pekerjaan termasuk sasaran fungsi penempatan karyawan
dalam arti mempertahankan pada posisinya atau memindahkan pada posisi yang
lain.
Penempatan staffing terdiri
dari dua cara :
1. Karyawan baru dari luar perusahaan dan
2. Penugasan di tempat
yang baru bagi karyawan lama yang disebut implacement atau penempatan
internal.
Penempatan
adalah penugasan atau penugasan kembali seorang karyawan kepada pekerjaan
barunya. Keputusan penempatan lebih banyak dibuat oleh manajer lini, biasanya
supervisor seorang karyawan dengan berkonsultasi menentukan penempatan karyawan
di masa datang. Peranan departemen SDM adalah memberi nasihat kepada manajer
lini tentang kebijakan perusahaan dan memberikan konseling kepada para
karyawan.
Dalam alur ini,
terdapat tiga jenis penting dari penempatan, yaitu promosi, transfer, dan
demosi. Berikut ini dijelaskan tiga jenis penempatan dan separasi.
a.
Promosi
Promosi
terjadi apabila seorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan
lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab dan atau level. Umumnya
diberikan sebagai penghargaan, hadiah (reward system) atas usaha dan
prestasinya di masa lampau, maka akan muncul dua permasalahan.
b.
Transfer dan Demosi
Transfer
dan demosi adalah dua kegiatan utama penempatan karyawan lainnya yang ada pada
perusahaan.
c.
Job-Posting Program
Job-posting
program memberikan informasi kepada karyawan tentang pembukaan lowongan
kerja dan persyaratannya. Pengumuman tentang lowongan kerja tersebut mengundang
para karyawan yang memenuhi syarat untuk melamarnya. Biasanya diumumkan melalui
bulletin atau surat kabar perusahaan baik surat kabar biasa maupun elektronik.
Kualifikasi dan ketentuan lain biasanya diambil dari informasi analisis
pekerjaan, melalui pencalonan diri ataupun dengan rekomendasi supervisor,
karyawan yang tertarik dapat mengajukan permohonan kepada departemen SDM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar